Dalam pergaulan sehari-hari kita menemukan istilah
mentalitas. Mentalitas adalah kemampuan rohani yang ada dalam diri seseorang,
yang menuntun tingkah laku serta tindakan dalam hidupnya. Pantulan dalam
tingkah laku itu menciptakan sikap tertentu terhadap hal-hal serta orang-orang
di sekitarnya. Sikap mental ini sebenarnya sama saja dengan sistem nilai budaya
(culture value system) dan sikap (attitude).
Sistem nilai budaya (atau suatu sistem budaya) adalah
rangkaian konsep abstrak yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar suatu
warga masyarakat. Hal itu menyangkut apa dianggapnya penting dan bernilai. Maka
dari itu suatu sistem nilai budaya merupakan bagian dari kebudayaan yang
memberikan arah serta dorongan pada perilaku manusia.
Sistem tersebut
merupakan konsep abstrak, tapi tidak dirumuskan dengan tegas. Karena itu konsep
tersebut biasanya hanya dirasakan saja, tidak dirumuskan dengan tegas oleh
warga masyarakat yang bersangkutan. Itu lah juga sebabnya mengapa konsep
tersebut sering sangat mendarah daging, sulit diubah apalagi diganti oleh
konsep yang baru.
Bila sistem nilai budaya tadi memberi arah pada perilaku dan
tindakan manusia, maka pedomannya tegas dan konkret. Hal itu nampak dalam
norma-norma, hukum serta aturan-aturan. Norma-norma dan sebagainya itu
seharusnya bersumber pada, dijiwai oleh serta merincikan sistem nilai budaya
tersebut.
Konsep sikap bukanlah bagian dari kebudayaan. Sikap merupakan daya dorong dalam diri seorang individu untuk bereaksi terhadap seluruh lingkungannya. Bagaimana pun juga harus dikatakan bahwa sikap seseorang itu dipengaruhi oleh kebudayaannya. Artinya, yang dianut oleh individu yang bersangkutan.
Konsep sikap bukanlah bagian dari kebudayaan. Sikap merupakan daya dorong dalam diri seorang individu untuk bereaksi terhadap seluruh lingkungannya. Bagaimana pun juga harus dikatakan bahwa sikap seseorang itu dipengaruhi oleh kebudayaannya. Artinya, yang dianut oleh individu yang bersangkutan.
Dengan kata lain, sikap individu yang tertentu biasanya
ditentukan keadaan fisik dan psikisnya serta norma-norma dan konsep-konsep
nilai budaya yang dianutnya. Namun demikian harus pula dikatakan bahwa dalam
pengamatan tentang sikap-sikap seseorang sulitlah menunjukkan ciri-cirinya
dengan tepat dan pasti. Itulah juga sebabnya mengapa tidak dapat
menggeneralisasi sikap sekelompok warga masyarakat dengan bertolak (hanya) dari
asumsi yang umum saja.
sumber:
http://ndreoktav.blogspot.com/2013/01/iii-jelaskan-sistem-nilai-budaya.html